Assalamualaikum...
Banyak kita ketahui anak-anak zaman
sekarang sering memamerkan hasil jepretan foto yang keren. Itu tidak hanya
dikarenakan kameranya saja yang bagus, tetapi juga didukung dengan keahlian
serta kemampuannya dalam mengoperasikan kamera. Pada artikel kali ini saya akan
menjelaskan tehnik dasar penggunaan kamera DSLR bagi para pemula.
Untuk menghasilkan gambar yang berkualitas
dan memiliki nilai seni, seorang fotografer harus menguasai paling tidak
teknik-teknik dasar menggunakan kamera DSLR. Teknik-teknik dasar tersebut
adalah komposisi objek yang baik, pencahayaan yang seimbang dan fokus yang
tajam. Untuk melatih itu semua tentu diperlukan latihan konsisten, karena
insting/kepekaan kita akan semakin terasah, apalagi terkait dengan komposisi
akan cukup sulit dikuasai tanpa latihan rutin.
Komposisi bukan saja objek yang mempunyai susunan bagus(dari sononya
bagus) melainkan juga angle atau sudut pandang yang baik juga dimana fotografer
mampu menemukan titik yang terbaik.
Waktu pengambilan gambar bisa dilakukan
kapanpun, baik siang, malam atau petang dengan mempertimbangkan pencahayaan,
kondisi tempat pemotretan dan menguasai penggunaan berbagai aksesori kamera
untuk mendapatkan gambar yang kita inginkan. Setiap kamera
pasti memiliki karakteristik sendiri-sendiri, oleh karena itu penting sekali
bagi seorang fotografer menguasai spesifikasi kamera yang mereka miliki.
Disinilah pentingnya peran buku panduan/manual book bawaan yang didalamnya
terdapat penjelasan tombol dan panel pada body kamera, setting parameter kamera
dan saran-saran untuk menjaga kamera agar lebih awet digunakan.
Berikut ini teknik dasar penggunaan kamera
yang perlu kita kuasai:
1. Fokus
Pengaturan fokus secara manual dapat
dilakukan dengan cara menggeser ke mode Manual(M) panel fokus yang ada di
lensa. Dengan begitu fokus dapat kita atur ketajamannya secara manual dengan
cara memutar ring fokus pada lensa. Fokus manual sering digunakan dalam kasus
minim cahaya seperti indoor atau kondisi di malam hari. Gunakan mode auto
apabila tidak ingin repot mengaturnya, fokus akan bergerak otomatis untuk
menyesuaikan zoom. Beberapa teknik pengambilan gambar yang berkaitan dengan
jarak adalah 1.Extreme Long Shot(Pandangan Sangat Luas) 2. Long Shot (pandangan
lebih Dekat dari ELS) 3. Medium Long Shot(Manusia dari lutut sampai kepala) 4.
Medium Shot (onjek diatas pinggang sampai kepala) 5. Medium Close Up(Objek
manusia dari dada sampai kepala) 6. Close Up(Wajah) 7. Big Close Up(Hidung /
mata) 8. Extreme Close Up(Pori-pori kulit) yang mempunyai detail sangat jelas.
2. Diafragma/apeture
Diafragma disimbolkan dengan
f/aperture yakni pengaturan bukaan lensa, seperti kita lihat pada gambar
disamping, semakin kecil nilai f nya maka semakin besar bukaan lensanya. Bukaan
aperture lebar digunakan untuk memasukkan lebih banyak cahaya ke sensor. Hal
ini juga akan memiliki efek lain karena area tajam akan semakin sempit dan area
bokeh akan semakin lebar. Bukaan aperture lebar banyak digunakan dalam
fotografi portrait untuk mengisolasi subjeknya dari background sehingga Nampak
menonjol. Sedangkan bukaan aperture kecil akan menyebabkan semua area dalam
frame akan Nampak tajam. Bukaan kecil sendiri banyak digunakan untuk fotografi
landscape, dimana tujuannya adalah untuk menampilkan kesan 3 Dimensi, jadi
semua area perlu tajam, sense of depth maupun sense of scale perlu ditonjolkan.
lensa memiliki bukaan aperture berbeda beda, dan kebanyakan lensa zoom memiliki
bukaan aperture tidak selebar lensa prime, dan kalaupun ada akan berharga
sangat mahal. Dalam memilih lensa dengan aperture lebar, maka salah satu
pertimbangannya adalah jumlah blade, karena semakin banyak maka bokeh akan
Nampak semakin lembut dan berbentuk kebulatan.
3. Shutter
Speed
Shutter speed adalah pengaturan
kecepatan buka dan tutup rana atau jendela kamera. Pengaturan shuter speed
adalah dalam satuan detik misalnya 1/125 atau 1/1000, jadi Semakin besar angka
satuannya misal 1/1000 maka semakin cepat pula waktu buka dan tutup rana/
jendela sehingga cahaya yang masuk ke image sensor lebih sedikit. Sebaliknya
apabila angka satuannya semakin kecil misal 1/125 maka semakin lama pula
kecepatan buka dan tutup rana / jendela kamera sehingga cahaya yang masuk ke image
sensor lebih banyak.Untuk membekukan objekwaterfall slow shutter speed
photography bergerak misalnya orang sedang berselancar atau baling-baling pada
helikopter diperlukan settingan shutter speed yang tinggi seperti gambar
disamping. Biasanya teknik pegambilan gambar tersebut dinamakan panning atau
freeze. Jadi semakin cepat gerakan objek yang ingin kita tangkap maka semakin
besar pula satuan shutter speednya.
4. ISO
ISO merupakan tingkat kesensitifan
sensor kamera. Semakin tinggi ISO maka semakin sensitif pula sensor sehingga
gambar yang dihasilkan akan memiliki lebih banyak cahaya, sebaliknya semakin
rendah settingan ISO maka semakin minim pula cahaya yang masuk ke sensor kamera
. Seperti gambar diatas, semakin rendah ISO semakin rendah pula noise,
sebaliknya semakin tinggi ISO maka semakin tinggi pula noisenya. Kita harus menemukan setting ISO
yang pas untuk kamera, dan dari kasus gelas diatas pada kisaran 320-800 karena
lebih dari itu gambar over exposure dan kurang dari itu gambar terlihat redup
atau kurang cahaya. ISO tinggi biasanya digunakan saat malam hari atau saat
cahaya benar benar minim. Agar gambar
yang dihasilkan maksimal gunakanlah ISO 100 dan naikkan hanya jika memang
dibutuhkan. Ingat, menaikkan ISO juga berarti menaikkan Noise.
Nah itu sedikit informasi tentang teknik dasar penggunaan kamera DSLR. Jadi bagi kita para pemula, setidaknya mengantongi 4 tehnik dasar diatas agar hasil gambar yang kita hasilkan bisa maksimal. Untuk penjelasan cara menggunakan 4 teknik tadi akan saya jelaskan pada artikel berikutnya.
Semoga artikel kali ini bermanfaat ya guys. tunggu info-info terbarunya yaa
Wassalamualakum..
Komentar
Posting Komentar