Sebelum mengenal apa itu fotografi
sebaiknya kita mengerti dulu sejarah lahirnya fotografi. Sejarah Fotografi
dimulai pada abad ke-19. Tahun 1839 merupakan tahun awal kelahiran fotografi.
Pada saat itu, di Perancis dinyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah
sebuah terobosan teknologi. Saat itu, rekaman dua dimensi seperti yang dilihat
mata sudah bisa dibuat permanen.
Berabad-abad kemudian, banyak yang menyadari dan
mengagumi fenomena ini, sebut saja Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang
ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM, yang berusaha untuk
menciptakan serta mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera.
Berbagai penelitian dilakukan mulai pada awal abad
ke-17 ,seorang ilmuwan berkebangsaan Italia – Angelo Sala menggunakan cahaya
matahari untuk merekam serangkaian kata pada pelat chloride perak. Tapi ia
gagal mempertahankan gambar secara permanen. Sekitar tahun 1800, Thomas
Wedgwood, seorang berkebangsaan Inggris bereksperimen untuk merekam gambar
positif dari citra pada kamera obscura berlensa, hasilnya sangat mengecewakan.
Humphrey Davy melakukan percobaan lebih lanjut dengan chlorida perak, tapi
bernasib sama juga walaupun sudah berhasil menangkap imaji melalui kamera
obscura tanpa lensa.
Akhirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography
Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed
pemandangan dari jendela kamarnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure
(proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal,
berhasil melahirkan sebuah gambar yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan
gambar secara permanen. Ia melanjutkan percobaannya hingga tahun 1826, inilah
yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang
dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.
“View from the Window at Le Gras” foto pertama yang berhasil dicetak meskipun masih tampak kabur, dibuat oleh Joseph Nicéphore Niépce
Penelitian demi penelitian terus berlanjut hingga pata
tanggal tanggal 19 Agustus 1839, desainer panggung opera yang juga pelukis,
Louis-Jacques Mande’ Daguerre (1787-1851) dinobatkan sebagai orang pertama yang
berhasil membuat foto yang sebenarnya: sebuah gambar permanen pada lembaran
plat tembaga perak yang dilapisi larutan iodin yang disinari selama satu
setengah jam cahaya langsung dengan pemanas merkuri (neon). Proses ini disebut daguerreotype. Untuk
membuat gambar permanen, pelat dicuci larutan garam dapur dan asir suling.
Januari 1839, Daguerre sebenarnya ingin mematenkan temuannya itu. Akan tetapi,
Pemerintah Perancis berpikir bahwa temuan itu sebaiknya dibagikan ke seluruh
dunia secara cuma-cuma.
“Boulevard du Temple” foto pertama yang diakui secara umum, dibuat oleh Louis Daguerre
Fotografi
kemudian berkembang dengan sangat cepat. Melalui perusahaan Kodak Eastman,
George Eastman mengembangkan fotografi dengan menciptakan serta menjual roll
film dan kamera boks yang praktis, sejalan dengan perkembangan dalam dunia fotografi
melalui perbaikan lensa, shutter, film dan kertas foto.
Tahun
1950, untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex maka mulailah
digunakan prisma (SLR), dan Jepang pun mulai memasuki dunia fotografi dengan
produksi kamera Nikon yang kemudian disusul dengan Canon. Tahun 1972 kamera
Polaroid temuan Edwin Land mulai dipasarkan. Kamera Polaroid mampu menghasilkan
gambar tanpa melalui proses pengembangan dan pencetakan film.
Kemajuan
teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar
tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera
digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam
ukuran sebesar koran.
Tunggu artikel berikutnya ya... Terimakasih
Tunggu artikel berikutnya ya... Terimakasih
Komentar
Posting Komentar