Langsung ke konten utama

OpenBTS

Untuk sebagian orang, mungkin belum mengetahui apa itu open BTS. Walaupun sudah sering mendengar dari beberapa media dan praktisi IT, namun banyak juga yang tidak tahu pengertian sesungguhnya dari Open BTS tersebut dan apa kegunaan nya bagi industri telekomunikasi Indonesia.
Beberapa waktu yang lalu, salah satu praktisi IT ternama di Indonesia, Onno W. Purbo pernah memeragakan cara membuat dan mengoperasikan Open BTS tersebut pada salah satu ajang di Bali. Nah, apa sih sebetulnya OpenBTS tersebut? Simak ulasannya berikut ini?
Pengertian OpenBTS
Open BTS adalah sebuah aplikasi yang berjalan pada platform linux. Open BTS sejatinya merupakan sebuah aplikasi yang opensource namun dalam pengadaan alatnya/hardwarenya harus membeli. Open BTS sebenarnya tidak berbeda jauh dengan BTS(Base Transceiver Station) pada umumnya.
Open BTS menggunakan perangkat keras yang bernama USRP(Universal Software Radio Peripheral) untuk memancarkan signal jaringan standar selular (GSM).
Komponen dasar sistem Open BTS relatif sederhana di bandingkan BTS yang sebenarnya dan cara kerjanya hampir mirip. Open BTS dalam penggunaannya dapat digunakan di daerah yang terpencil dan terisolir dari listrik maupun koneksi internet.
Sementara itu, USRP sendiri berfungsi sebagai transceiver(pemancar dan penerima) sinyal GSM. Untuk penomoran dan manajemen lalu lintas suara(voice) digunakan aplikasi Asterisk(protokol VoIP SIP). Fungsi Asterisk mirip perangkat MSC(Mobile Switching Center) pada sistem GSM. Karena itu Asterisk juga disebut soft switch karena berbasis piranti lunak. Sedang untuk SMS memakai aplikasi Jabber protokol XMPP. Semua aplikasi ini free dan open source.
Mengenai jangkauan, OpenBTS ini bisa menjangkau hingga radius 20 km sehingga socok untuk diterapkan di wilayah pelosok yang tidak terjangkau jaringan seluler. Selain itu, SIM card yang sudah tidak terpakai juga bisa digunakan di OpenBTS ini.
Legalkah ?
Ketika praktisi Onno w.Purbo mencoba mengimplementasikan OpenBTS di Indonesia, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) menilai penggunaan teknologi Open BTS masih terlarang karena belum ada regulasi yang mengaturnya secara detail.
Namun, Jika mengacu pada Undang Undang Telekomunikasi No. 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi pasal 3; telekomunikasi diselenggarakan dengan tujuan untuk mendukung persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata, mendukung kehidupan ekonomi dan kegiatan pemerintahan, serta meningkatkan hubungan antar bangsa. Termasuk dari Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 21 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi Pasal 6. Dari pembeberan pasal-pasal dari regulasi di atas, jelas bahwa penyelenggara jasa teleponi dasar dapat dilakukan oleh non-operator asal ada ijin menteri.
Sistem kerja OpenBTS
Skema kerja dari OpenBTS adalah OpenBTS mengganti infrastruktur tradisional dari operator GSM, dari Base Transceiver Station (BTS) ke belakangnya. Dari yang biasanya traffik diteruskan ke Mobile Switching Center (MSC), pada OpenBTS trafik di terminasi pada box yang sama dengan cara mem-forward data ke Asterisk PBX melalui SIP dan Voice-over-IP (VoIP). Sementara itu, referensi air interface (Um) menggunakan software-defined radio (SDR) pada Universal Software Radio Peripheral (USRP) USB board.
Penerapan OpenBTS
Penerapan pertama dari OpenBTS adalah ketika dipasang di sebuah negara kecil yang bernama Niue pada 2010 silam. Niue adalah sebuah negara yang sangat kecil dengan penduduk sekitar 1700 orang yang tidak menarik bagi penyelenggara telekomunikasi mobile. Struktur biaya OpenBTS sangat cocok untuk Niue yang sangat mendambakan layanan selular tapi tidak bisa membeli sistem base station GSM konvensional. Di papua juga merupakan lokasi penerapan OpenBTS. Tercatat sejak tahun 2014, Kurtis Heimerl membangun OpenBTS di salah satu daerah terpencil dekat wamena.
Demikianlah sedikit informasi mengenai OpenBTS. Jika memang anda memiliki informasi lebih detail mengenai OpenBTS, silahkan submit komentar di kolom komentar yang sudah disediakan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbandingan Kecepatan Transfer Data antara Kabel UTP dengan SHAREit

1.                  Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) Secara fisik, kabel Unshielded Twisted Pair (UTP) terdiri atas empat pasang dawai medium. UTP digunakan sebagai media networking dengan impedansi 100 Ohm. UTP memiliki diameter eksternal 0.43 cm, hal ini memudahkan dalam melakukan instalasi. UTP juga men-support arsitektur-arsitektur jaringan pada umumnya sehingga menjadi sangat populer. Kelebihan dari kabel UTP antara lain : a.        Kecepatan dan keluaran 10-100 Mbps. b.       Media dan ukuran konektor kecil. c.        Biaya rata-rata per node murah. Kekurangan dari kabel UTP adalah rentan terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media atau perangkat-perangkat di sekelilingnya. Akan tetapi pada prakteknya para administrator jaringan banyak menggunakan kabel ini sebagai media yang efektif dan cukup diandalkan. 2.       2.   SHAREit SHAREit adalah salah satu aplikasi yang wajib kamu ada di smartphone android kamu sebagai aplikasi fi

Acces Point dan Cara Merubah Username dan Password

Tahapan pertama yang harus dilakukan adalah menyambungkan Access Point dengan power dan LAN ke laptop (karena setting sederhana saja jadi tidak memerlukan Router). setelah itu, kita sambungkan jaringan kita ke WiFi Access Point kita. Sebagai contoh, nama WiFi default dari access point yang saya gunakan adalah "BLUE LINK BL-R38N". Pada tahapan kedua, kita akan mencari tahu IP DHCP default dari access point kita. Pada tahap pertama kita menyambungkan jaringan ke wifi access point, setelah itu klik kanan pada icon wifi yang ada di Taskbar dan klik "Open Network and Sharing Center" Setelah klik "Open Network and Sharing Center" kita klik nama wifi yang sedang tersambung, kemudian klik "Details.." kemudian cari IPv4 DHCP server. Sebagai contoh, ipv4 saya adalah "192.168.2.254". Setelah itu buka Browser yang kita gunakan dan isikan alamat websitenya dengan IPv4 yang tadi kita temukan. (Lihat contoh dibawah) Pada g

Setting Mikrotik dan setting IP jaringan sederhana menggunakan Virtual Box Oracle

Pertama-tama buka software VirtualBox Oraclenya kemudian klik tombol "New" kemudian akan muncul pop up "Create Virtual Machine" isikan Nama Mikrotik, type pilih "Other" dan pada bagian version, pilih "Other/Unknown (64 bit)".  Setelah itu tentukan memory size (RAM) yang digunakan pada Virtual machine. Pada contoh saya isikan saja "64 Mb" karena sebenarnya, RAM 64 mb saja sudah cukup mumpuni untuk digunakan pada MikroTikOS. Setelah itu pilih tipe Harddisk > "Create a virtual hard disk now" kemudian klik "Create" Kita akan mengisikan besar memory harddisk yang akan diinstall pada virtual machine. Sebagai contoh saya isikan saja 2.00 Gb dan pilih tipenya "VDI", Pada bagian storage on physical hard disk pilihlah "Dynamically allocated".  Kenapa dynamically allocated ? Karena dynamically allocated tidak akan mempengaruhi harddisk pada laptop fisik kita (j